Kamis, 05 September 2013

FERMENTASI SUSU KEDELAI


Ø Latar Belakang
Bioteknologi adalah pemanfaatan mikroorganisme untuk menghasilkan suatu produk yang dapat digunakan oleh manusia. Bioteknologi dibagi menjadi dua, yaitu, bioteknologi konvensional (tradisional) dan bioteknologi modern. Bioteknologi konvensional biasanya menggunakan mikroorganisme berupa bakteri, jamur, dll. Sedangkan bioteknologi modern biasanya menggunakan teknologi-teknologi yang dapat membantu kita dalam proses pengkloningan, kultur jaringan. Pengolahan pangan dengan cara fermentasi merupakan jenis pengolahan pangan yang cukup tua. Secara tradisional banyak dilakukan di tingkat rumah tangga, salah satunya adalah pembuatan yoghurt.
Yoghurt didefinisikan sebagai hasil fermentasi susu dengan starter campuran yang terdiri dari Streptococcus thermophillus dan Lactobacillus delbrueckii subspecies Bulgaricus yang menghasilkan bentuk atau konsistensi menyerupai pudding dan berasa asam.
o   Kedelai memiliki kandungan protein yang cukup tinggi dan merupakan sumber mineral penting, antara lain kalsium dan fosfor. Sedangkan kandungan lemaknya merupakan asam lemak tak jenuh.
o   Kandungan gizi yang terdapat dalam 110 gr kedelai adalah 345 kalori, 22,2 gr protein, 1,2 gr lemak, dan sisanya berupa vitamin A, vitamin B1, fosfor, zat besi, dan  mangan.
o   Kandungan kalsium dan fosfor pada kedelai bermanfaat untuk memperkuat tulang. Kedelai juga mengandung rendah lemak yang sangat baik bagi mereka yang ingin menghindari konsumsi lemak tinggi. Kadar lemak yang rendah dalam kedelai menjadikan bahan makanan atau minuman yang terbuat dari kedelai tidak mudah berbau. Itulah salah satu alasan mengapa kami membuat susu fermentasi dari kedelai, yang biasa kita sebut dengan nama Soyghurt.

Ø Permasalahan

a.     Bagaimana proses pembuatan susu fermentasi kedelai ?
b.     Apa manfaat susu fermentasi kedelai bagi kesehatan masyarakat ?
c.      Apa alasan menggunakan kedelai sebagai bahan untuk membuat susu fermentasi ?

Ø Solusi
Dengan memanfaatkan kedelai, dibuat susu fermentasi untuk memperoleh produk yang mempunyai nilai tambah dan masa simpan yang lebih lama dan untuk memperbaiki gizi masyarakat, terutama bagi yang kurang suka minum susu biasa.
Susu fermentasi kedelai mengandung banyak kalsium dan fosfor yang baik untuk kesehatan masyarakat.
Minuman yang terbuat dari sari kedelai tidak akan mudah rusak dan berbau.
Ø Tujuan
a.     Untuk mengetahui proses pembuatan susu fermentasi kedelai.
b.     Untuk mengetahui manfaat susu fermentasi kedelai untuk kesehatan masyarakat.
Alasan menggunakan kedelai sebagai media untuk membuat susu fermentasi adalah karena pada zaman modern ini pembuatan yoghurt sudah mengalami perkembangan, yoghurt tidak hanya bisa dibuat dari susu sapi saja, akan tetapi sekarang sudah bisa dibuat dari bahan lain seperti kedelai yang dikenal dengan nama “ Soyghurt “ dan supaya konsumen yang kurang begitu suka mengkonsumsi susu fermentasi biasa bisa mencoba alternatif baru yaitu mencoba susu fermentasi dari kedelai.



Ø Alat & Bahan
v ALAT
1.     Kompor
2.     Panci
3.     Blender
4.     Saringan  The
5.     Waterbath
v BAHAN
1.     Kedelai
2.     Air
3.     Gula Pasir
4.     Yakult

Ø Cara Kerja
v Pembuatan Susu kedelai
1.     Proses Pembersihan
Membersihkan kedelai dari segala kotoran, kemudian mencucinya dengan air bersih. Hal ini dilakukan agar pada saat proses fermentasi nanti yang dipakai adalah kedelai yang benar-benar bersih agar tidak terkontaminasi oleh bakteri yang lain yang dapat merugikan kesehatan konsumen.
2.     Proses Perendaman
Merendam kedelai dalam air bersih selama 17 jam.  Hal ini dimaksudkan agar kedelai mengembang, dan pada saat proses perebusan nanti, kedelai tersebut  mudah matang dan tidak menghabiskan waktu yang lama.
3.     Proses Perebusan
Merebus kedelai selama20 menit pada air mendidih. Kenapa hanya 20 menit?. karena kedelai tadi sudah direndam selama 17 jam, oleh sebab itu proses perebusan tidak memakan waktu yang lama.
4.     Proses Blender
Memblender kedelai sampai benar-benar halus.
5.     Proses Penyaringan
Menyaring campuran dengan saringan teh, sehingga diperoleh sari kedelai.
6.     Proses Penambahan
Setelah diperoleh sari kedelai, kemudian tahap selanjutnya adalah proses penambahan gula pasir ke dalam susu kedelai. Hal ini dilakukan agar susu fermentasi yang nanti akan dibuat berasa manis.
7.     Proses Akhir
Sari kedelai yang sudah ditambahkan gula pasir kemudian dimasukkan ke dalam waterbath pada suhu 70-75oC selama 35 menit dan akhirnya diperoleh produk susu akhir yang siap untuk difermentasi.
v Pembuatan Yoghurt
1.     Memasukkan 200 ml susu kedelai ke dalam botol selai.
2.     Mendinginkan susu kedelai dalam botol dengan menggunakan es batu.
3.     Menginokulasi starter (Biakkan Lactobacillus bulgaris dan Streptococus thermophillus) dari yakult.
4.     Menyimpan pada tempat yang tertutup, hal ini dimaksudkan agar proses fermentasinya berjalan baik dan lancar.

Ø Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Proses pembuatan susu fermentasi kedelai ini kami lakukan selama 6 hari, dengan jadwal kegiatan sebagai berikut :
ü Hari Pertama : proses perendaman kedelai selama 17 jam untuk memudahkan proses perebusan sehingga tidak memakan waktu yang lama.
ü Hari Kedua : proses pembuatan, mulai dari proses perebusan, memblender, penyaringan, penambahan gula pasir, sampai proses untuk mendapatkan susu akhir. Kemudian mulailah proses pembuatan yoghurt dengan menambahkan starter berupa bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococus thermophillus yang sudah terdapat dalam yakult.
Mulailah proses fermentasi yang memakan waktu sampai sekitar 5 hari, hingga total harinya untuk pembuatan susu fermentasi kedelai ini adalah  6 hari.



Rincian Biaya
NO
PEMBELIAN BAHAN
HARGA
1
1 Kg kedelai
Rp 7. 000
2
¼ Kg Gula Pasir
Rp 3. 500
3
1 Botol Yakult
Rp 2. 000

TOTAL
Rp12. 500

6 komentar:

  1. Lha penyimpanannya kalao jumlah banyak gimana ? Apa bisa disimpan dalam suhu kamar atau harus masuk kulkas ?

    BalasHapus
  2. modal copas tok artikel, di tanya bingung jawab :v

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. Setahu saya, fermentasi dapat bertahan dalam tempo yg lama dalam wadah tertutup. Tapi hati2 kandungan gas dari fermentasi bisa meledakan wadah/ tempat. Sebaiknya dalam wadah plastik PE/ jerigen dan sisakan ruang untuk udara, simpan di suhu/temperatur kamar, jika terlihat wadah mengembung, buka tutupnya dan keluarkan gasnya. Untuk baktery, akan tidur/ matisuri jika bahan sdh terlalu masak terfermentasi, dan baktery dapat diaktifkan kembali dengan menambahkan gula. Semoga bermanfaat.

    BalasHapus